Adakah Amalan Khusus di Bulan Sya’ban?

الْحَمْدُ لِلَّهِ الْقَائِلِ
ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينًاٗ
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَىٰ نَبِيِّنَا مُحَمّدٍ وَعَلَىٰ آلِهِ وَأَصحَابِهِ وَمَن تَبِعَهُم بِإِحسَانٍ إِلَى يَومِ الدِّينِ أَمَّا بَعدُ
Alhamdulillah.. Kembali lisan kita memuji kepada Allah subhanahu wata’ala, Rabb yang telah mengantarkan kita untuk bertemu pada bulan yang ditetapkan-Nya, bulan di mana kita kembali diberi kesempatan untuk memanen pahala, yaitu bulan Sya’ban. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, sang suri teladan dalam menapaki kehidupan, yang dengan mengikuti seluruh perintahnya kita mengharapkan kebahagiaan, di dunia dan di akhirat kelak.
Bulan Sya’ban adalah salah satu bulan yang banyak amal-amal terlalaikan padahal bulan ini merupakan bulan diangkatnya amal-amal menuju Rabb semesta alam. Sebagaimana disebutkan di dalam hadits:
Ketika Usamah bin Zaid bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
“Wahai Rasulullah, saya belum pernah melihat Anda berpuasa dalam satu bulan sebagaimana Anda berpuasa di bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan d imana amal-amal diangkat menuju Rab semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam kondisi berpuasa’’.
(H.R. An Nasa’i, Ahmad, dansanad-nya di-hasan-kan Syaikh Al Albani)
Apa saja yang dilakukan agar kita dapat memaksimalkan bulan Sya’ban dan apakah ada suatu amalan khusus di bulan Sya’ban? Mari kita bahas di bawah ini:
1. Berpuasa Sebelum Masuk Bulan Sya’ban
Bulan Sya’ban: Bulan persiapan untuk memasuki bulan yang mulia (Ramadhan).
Banyak kaum muslimin tidak mempersiapkan diri ketika telah masuk bulan Sya’ban. Padahal itu adalah waktu yang tidak lama lagi kita akan masuk bulan Ramadhan, yang di mana jika kita mensucikan hati maka saat telah masuk bulan Ramadhan telah siap untuk melakukan amalan dan kita tidak lelah saat kita melakukannnya. Salah satu bentuk persiapannya adalah dengan memperbanyak puasa, sebagaimana dalam sebuah hadits:
لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
“Belum pernah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa satu bulan yang lebih banyak dari pada puasa bulan Sya’ban. Terkadang hampir beliau berpuasa Sya’ban sebulan penuh.”
(HR. Al Bukhari dan Muslim)
Rasulullah berpuasa di bulan Sya’ban dengan tujuan saat memasuki bulan Ramadhan tubuh beliau terlatih untuk berpuasa dan tujuannya juga agar kaum muslimin mengikuti cara tersebut, dengan begitu kaum muslimin tidak akan lelah saat telah masuk bulan Ramadhan. Selain bermanfaat agar kita tidak lelah saat berpuasa, manfaatnya juga adalah pengampunan dosa, mendekatkan diri kepada Allah ta’ala, dan mendapatkan keberkahan dan rahmat-Nya.
2. Memperbanyak Sholat Malam di bulan Sya’ban
Memperbanyak sholat malam sebelum memasuki bulan Ramadhan juga merupakan bentuk persiapan, karena dengan seringnya sholat malam tubuh kita akan terlatih saat kita mau beri’tikaf dan sholat malam. Namun dalil tentang pengkhususan sholat malam tidak ada riwayat yang shahih namun kita boleh melakukannya tanpa niat khusus agar kita terjerumus perkara bid’ah dalam agama. Jangan sampai juga kita mengerjakan di malam itu dengan niat shalat khusus pada bulan Sya’ban dengan jumlah tertentu dan ini dilakukan tiap tahun. Maka ini lebih parah daripada tingkatan kedua dan lebih jauh dari sunnah. Riwayat-riwayat yang menjelaskan keutamaannya adalah hadits palsu.
Syaikh Bin Baz rahimahullah mengatakan, “Semua riwayat yang menerangkan keutamaan shalat malam nisfu Sya’ban adalah riwayat palsu.”
3. Adakah amalan khusus di Bulan Sya’ban
Tidak ada amalan khusus di dalam bulan Sya’ban seperti semisal berpuasa penuh di bulan Sya’ban, upacara peringatan malam Nisysfis Sya’ban, menyiapkan makanan Nisyfu Sya’ban, dan lain-lainnya. Meskipun ada banyak hadits yang mengatakan ada amalan khusus di dalam bulan Sya’ban tapi riwayatnya ada yang lemah bahkan ada yang menyatakan palsu. Diantarannya hadits Ali radhiyallahu anhu yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah rahimahullah “Jika malam nisfu Sya’ban, maka shalatlah di malam harinya dan berpuasalah pada siangnya.”
Di atas sudah dijelaskan bahwa Ibnu Rajab rahimahullah menilainya lemah, sementara Rasyid Ridha rahimahullah menilainya palsu. Maka tidak ada amalan pengkhususan di bulan Sya’ban. Tapi kita harus tetap melakukan banyak ibadah seperti puasa, sholat malam, dan lain-lain sebagai bentuk persiapan kita sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Itulah sedikit ulasan singkat mengenai bulan Sya’ban. Semoga Allah ta’ala senantiasa memberikan kita kemudahan dalam menjalani-hari di bulan ini dengan melakukan kebaikan serta menghindari segala bentuk kedzaliman.
والله أعلم بالصواب